Selasa, 24 April 2018

Modus dan Latar Belakang Pelaku "Skimming" di Kediri



Kediri, Kompas.com- Delapan pelaku kejahatan skimming di Kediri, Jawa Timur, berbagi peran dalam menjalankan aksinya. mereka juga melengkapi diri dengan berbagai peralatan untuk menjalankan kejahatannya itu.

Para tersangka tersebut ditangkap polisi Kediri pada 9 April 2018 dan berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Lampung.

Mereka adalah Supeno (43), warga Mojo Kediri, Nur Mufid (35), warga Kaliwungu Kendal, Sugianto (38) Lampung Timur, Mustofa (49) warga Kedungwaru Tulungagung, Sujianto (50) Lumajang, Toyib (54) Ngadiluwih , Siswanto (49) Pekalongan, Ahmad Ridho (34) warga Kendal.

Dari mereka disita beberapa peralatan seperti sejumlah kamera pengawas kecil yang sudah dimodifikasi, kartu memori, kartu ATM sebanyak 332 biji, laptop, serta alat pindai kartu ATM.

"Beberapa alat mereka merupakan rakitan. Tidak ada di toko",ujar kepala satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Hanif Fatih, Kamis (12/04/2018).

Supeno bertugas sebagai Koordinator lapangan yang mengatur pekerjaan tersangka lainnya. Selain itu, dia juga berkoordinasi dengan Mr.X yang kini masih buron. Mr.X ini berperan sebagai pengolah data.

Para tersangka lain bertugas mulai dari melakukan pemasangan kamera pengawas di mesin ATM. Kamera ini terangkai dengan beragam alat mulai dari memori hingga baterai yang di modifikasi pada sebuah papan.

Papan kecil itu ditempelkan tersembunyi diantara dinding dan tombol keyboard mesin ATM.  Posisnya tepat menghadap pada papan keyboard. Papan modifikasi tersebut mempunyai warna yang sama dengan permukaan mesin ATM.

"Tersangka hanya butuh waktu hitungan detik untuk memasangnya, "tutur Hanif.

Beberapa jam kemudian, papan tersebut diambil lalu data yang sudah terekam dipindah menggunakan card reader lalu disimpan ke hardisk. Hardisk ini yang kemudian dikirim ke Mr X untuk diolah.

Seusai diolah, Mr X akan mengirim balik data itu ke para tersangka untuk diolah kembali dengan cara dipindahkan ke kartu kosong melalui suatu alat pembaca dan penyalin kartu ATM. Kartu inilah yang digunakan menguras rekening nasabah.

Selain mesin ATM yang menjadi target, ia menyasar merek-merek tertentu. Hasil data pada kamera pengawas itu kemudian dicocokkan dengan kode-kode tertentu yang ada pada struk mesin ATM tersebut.

"Pada struk ATM ada nomor-nomornya," imbuh Hanif.

Dari pemeriksaan terhadap para tersangka, mereka tidak mempunyai latar belakang keahlian teknologi informasi maupun perbankan. Bahkan mereka bisa dibilang jauh dari profesi yang berhubungan dengan teknologi informasi itu.

Kepala Polres Kediri Ajun Komisaris Erik Hermawan mengatakan, para tersangka berasal dari latar belakang beragam. Salah satunya, mantan pengusaha jasa rekrutmen tenaga kerja Indonesia.

"Dulunya sama-sama kerja dibidang PJTKI," ujar Erik Hermawan.

Erik menambahkan, delapan orang tersangka ini dikoordir tersangka Supeno, warga Mojo Kabupaten Kediri. Supeno inilah yang mengenal Mr X, buronan yang menyuplai dan mengajari para tersangka. Supeno dan Mr X saling mengenal saat sama-sama usaha dibidang PJTKI.

"Dari Mr X ini para tersangka menjalankan CyberCrime," ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan, awalnya Mr X mengajak kerjasama Supeno untuk mencari kertas struk ATM dari mesin ATM tertentu dan memasangi alat pengawas.

Untuk pekerjaan itu, Supeno mendapat imbalan 10 persen dari hasil yang didapat serta seperangkat alat untuk menjalankan tugas itu.

Tersangka Supeno mengaku, dia kemudian merekut beberapa orang untuk tugas tersebut. Orang-orang yang direkrut juga bukan ahli IT melainkan orang biasa.

Orang-orang yang dia rekrut itu mendapat imbalan atau bayaran setiap kali menjalankan tugas di satu mesin ATM. Misalnya pemasangan kamera pengawas, imbalan sebesar Rp.200.000.

"Saya menggajinya," ujar Supeno saat berada di Mapolres Kediri.

Supeno mengungkapkan tidak perlu waktu lama untuk mempelajari aksinya itu. Baik alat maupun cara-cara pengoprasiannya sudah disiapkan Mr X.

"Caranya mudah. Asal bisa (mengoprasikan) komputer saja, pasti bisa," ujar Supeno.

Selama beraksi sekitar 3 bulan, Januari-Maret 2018, sebanyak 7 mesin ATM menjadi sasarannya.
empat ATM diantaranya berada di Kediri.

Selama itu pula dia dan komplotannya mengaku sudah mengantongi hingga Rp. 500.000.000 dari hasil kejahatannya. Selain untuk kebutuhan sehari-hari uang itu untuk berfoya-foya.

Sebelumnya diberitakan, para tersangka ditangkap 9 April lalu dibeberapa tempat yakni Kediri, Tulungagung, Pekalongan serta Semarang. Mereka ditangkap menyusul peristiwa hilangnya uang nasabah Bank BRI Kediri secara misterius pertengahan Maret lalu.





 

KEDIRI, KOMPAS.com - Delapan pelaku kejahatan skimming di Kediri, Jawa Timur, berbagi peran dalam menjalankan aksinya. Mereka juga melengkapi diri dengan berbagai peralatan untuk menjalankan kejahatannya itu. Para tersangka tersebut ditangkap polisi Kediri pada 9 April 2018 dan berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Lampung. Mereka adalah adalah Supeno (43) warga Mojo Kediri, Nur Mufid (35) warga Kaliwungu Kendal, Sugianto (38) Lampung Timur, Mustofa (49) warga Kedungwaru Tulungagung, Sujianto (50) Lumajang, Toyib (54) Ngadiluwih, Siswanto (49) Pekalongan, Ahmad Rido (34) warga Kendal. Dari mereka disita beberapa peralatan seperti sejumlah kamera pengawas kecil yang sudah dimodifikasi, kartu memori, kartu ATM sebanyak 332 biji, laptop, serta alat pindai kartu ATM

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Modus dan Latar Belakang Pelaku "Skimming" di Kediri", https://regional.kompas.com/read/2018/04/13/10414011/ini-modus-dan-latar-belakang-pelaku-skimming-di-kediri.
Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim
Editor : Reni Susanti
KEDIRI, KOMPAS.com - Delapan pelaku kejahatan skimming di Kediri, Jawa Timur, berbagi peran dalam menjalankan aksinya. Mereka juga melengkapi diri dengan berbagai peralatan untuk menjalankan kejahatannya itu. Para tersangka tersebut ditangkap polisi Kediri pada 9 April 2018 dan berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Lampung. Mereka adalah adalah Supeno (43) warga Mojo Kediri, Nur Mufid (35) warga Kaliwungu Kendal, Sugianto (38) Lampung Timur, Mustofa (49) warga Kedungwaru Tulungagung, Sujianto (50) Lumajang, Toyib (54) Ngadiluwih, Siswanto (49) Pekalongan, Ahmad Rido (34) warga Kendal. Dari mereka disita beberapa peralatan seperti sejumlah kamera pengawas kecil yang sudah dimodifikasi, kartu memori, kartu ATM sebanyak 332 biji, laptop, serta alat pindai kartu ATM

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Modus dan Latar Belakang Pelaku "Skimming" di Kediri", https://regional.kompas.com/read/2018/04/13/10414011/ini-modus-dan-latar-belakang-pelaku-skimming-di-kediri.
Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim
Editor : Reni Susanti
KEDIRI, KOMPAS.com - Delapan pelaku kejahatan skimming di Kediri, Jawa Timur, berbagi peran dalam menjalankan aksinya. Mereka juga melengkapi diri dengan berbagai peralatan untuk menjalankan kejahatannya itu. Para tersangka tersebut ditangkap polisi Kediri pada 9 April 2018 dan berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Lampung. Mereka adalah adalah Supeno (43) warga Mojo Kediri, Nur Mufid (35) warga Kaliwungu Kendal, Sugianto (38) Lampung Timur, Mustofa (49) warga Kedungwaru Tulungagung, Sujianto (50) Lumajang, Toyib (54) Ngadiluwih, Siswanto (49) Pekalongan, Ahmad Rido (34) warga Kendal. Dari mereka disita beberapa peralatan seperti sejumlah kamera pengawas kecil yang sudah dimodifikasi, kartu memori, kartu ATM sebanyak 332 biji, laptop, serta alat pindai kartu ATM.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Modus dan Latar Belakang Pelaku "Skimming" di Kediri", https://regional.kompas.com/read/2018/04/13/10414011/ini-modus-dan-latar-belakang-pelaku-skimming-di-kediri.
Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim
Editor : Reni Susanti
KEDIRI, KOMPAS.com - Delapan pelaku kejahatan skimming di Kediri, Jawa Timur, berbagi peran dalam menjalankan aksinya. Mereka juga melengkapi diri dengan berbagai peralatan untuk menjalankan kejahatannya itu. Para tersangka tersebut ditangkap polisi Kediri pada 9 April 2018 dan berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Lampung. Mereka adalah adalah Supeno (43) warga Mojo Kediri, Nur Mufid (35) warga Kaliwungu Kendal, Sugianto (38) Lampung Timur, Mustofa (49) warga Kedungwaru Tulungagung, Sujianto (50) Lumajang, Toyib (54) Ngadiluwih, Siswanto (49) Pekalongan, Ahmad Rido (34) warga Kendal. Dari mereka disita beberapa peralatan seperti sejumlah kamera pengawas kecil yang sudah dimodifikasi, kartu memori, kartu ATM sebanyak 332 biji, laptop, serta alat pindai kartu ATM.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Modus dan Latar Belakang Pelaku "Skimming" di Kediri", https://regional.kompas.com/read/2018/04/13/10414011/ini-modus-dan-latar-belakang-pelaku-skimming-di-kediri.
Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim
Editor : Reni Susanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar